Senin, 17 Maret 2014

SPESIAL ONE OK ROCK

Jadwal Penayangan
Mohon lihat detailnya di bawah 

Penjelasan
Adalah tayangan dalam 4 minggu meliputi gambaran live dan wawancara mengenai tour Eropa dan Asia pertama ONE OK ROCK bertajuk "Who are you?? Who are we??" yang berlangsung di bulan Oktober-Desember 2013.
Tour Eropa dan Asia yang diadakan di 12 venue di 11 negara dan merupakan "tantangan baru berskala dunia", antusiasme fans luar negeri, bermacam drama di balik layar dan sebagainya, tayangan ini merupakan kumpulan footage langka tentang cowok-cowok tsb yang tidak banyak diketahui publik dan sayang untuk dilewatkan.

Informasi
#1
Penayangan pertama : Rabu, 16 April 2014; 22:00-22:15
Pengulangan : Jumat, 18 April 2014; 2:45-

#2 Penayangan pertama : Rabu, 23 April 2014; 22:00-22:15
Pengulangan : Jumat, 25 April 2014; 2:45-

#3 Penayangan pertama : Rabu, 30 April 2014; 22:00-22:15
Pengulangan : Jumat, 2 Mei 2014; 2:45-


Sumber

Sabtu, 15 Maret 2014

Special Crosstalk : Maximum the Hormone x ONE OK ROCK


▶ Di panggung Maximum the Hormone pada SLS hari ini, member ONE OK ROCK menerobos masuk dan menyemprotkan penghilang bau ke member Hormone. Itu sih bener-bener adegan kekerasan terhadap band senior... 
Taka : Eeeh... nggak, nggak, nggak (ngakak)
Daisuke Han : Kaget beneran gue! Tadi itu udah direncanain dari awal ya?
Nao : Aku cuma asal ngomong sih...
Daisuke Han : Etapi bentar deh! Yang keluar tadi kan cuma tiga orang tuh, padahal ONE OK ROCK itu bukannya 4 orang ya? Eeeh, hayo hayo hayo~
Toru : ………aku... di sisi panggung satunya (tersenyum getir)
Taka : Toru emang suka gitu, misalnya pas lagi diskusiin apaa gitu, dia biasanya nggak ikutan
Nao : Nah itu kayak Ue-chan tuh. Kami juga pernah ngalamin begitu. Cuma tiga orang dari kami yang muncul di panggungnya Mr. Children (ngakak)
Ryo-kun : Bener, nggak dinyana kami dipanggil sama member Mr.Children pas encore (SETSTOCK tahun 2008)
Nao : Kami diajakin nyanyi bareng "Namonaki Uta"! Cuma Ue-chan doang yang nonton kami dari tempat penonton (ngakak) Tapi seneng sih ya. Boleh gangguin band ngetop. Waktu itu suara kami paling keras (ngakak)

▶ Sedangkan kalian dikerjain sama junior ya. Tapi baik di ROCK IN JAPAN, SUMMER SONIC, dan hari ini pun jadwal manggungnya berurutan dari ONE OK ROCK lanjut ke Hormone. Kombinasi ini terasa seperti sudah jadi tradisi di festival musim panas tahun ini
Nao : Udah deh ya, susah ngejalaninnya nih, berat!

▶ Lho kenapa?
Nao : Ya itu (manggung bareng OOR) kan berat!!!
Ryo-kun : Aku nggak nganggep mereka junior soalnya. Mereka itu kan rockstar ya.
Taka : Nggak, nggak, nggak! Harusnya kami yang bilang gitu (ngakak)
Daisuke Han : Tapi ya, pas Summer Sonic itu kan panas banget tuh. Terus karena mereka tampil duluan, aku nanya "Gimana rasanya?", eh masak dibilang, "Mendingan nggak usah terlalu ngoyo deh" Maksudnya apaan coba?!!
Taka : Lah, di atas panggung itu kan panasnya sekitar 42 derajat. Makanya aku bilang, "Kalau dari awal udah maksa, nanti bisa pingsan lho"
Tomoya : Hari itu kan panasnya gila-gilaan
Nao : Dan bisa-bisanya di tengah panas yang nggak karuan itu, member ONE OK ROCK masih kelihatan ganteng bersinar walaupun mandi keringat. Seperti yang pernah aku bilang, pas event Summer Sonic kemarin itu rasanya, "ah, bisa dijilat deh tuh keringat"
Semua member ONE OK ROCK : Ahahahahaha!
Daisuke Han : Bisa banget dirasain tuh! Terserah kalian mau ketawa ya, emang beneran kok!! Aku sempat kepikiran untuk ngambil sedotan terus ngehisap keringet kalian!
Nao : Heh! Gila lo (ngakak)

▶ Sedangkan kalian, gimana rasanya kalau Hormone manggung setelah kalian?
Taka : Nggak sukaaa. Soalnya mereka kan pasti lebih seru―
Ryo-kun : (sambil menutup mulut* rapat-rapat) "Nggak suka. Manggung sebelum orang-orang tua nggak penting kaya' mereka~"
Taka : Jangan gitu dong (ngakak). Kalian ini kan livenya pasti seru jadi kami enggan, gitu maksudnya. Kami sampai pernah kepikiran untuk tampil dengan cara yang beda jauh dari biasanya lho. Kami kan nggak pernah bisa ngelucu...
Daisuke Han : Eh kamu salah! Bukan gitu ya. Ngelucu itu cuma sampingan!!
Taka : Iya emang sampingan sih, tapi MC kalian lucu banget, dan kupikir kalian terlalu pintar ngelucu
Daisuke Han : Sebenarnya aku baru mau bilang kalau itu kerjaan Ue-chan yang tiap hari bikin naskah MC
Ryota : Eh!?
Tomoya : Masa' sih?
Nao : Nah ini nih, tipe-tipe yang langsung percaya gitu aja
Daisuke Han: Ya masa' beneran sih! Kalian ini terlalu polos, ngerti nggak?!
Nao : Yang bener aja, masa' rhythm section-nya bodo banget (ngakak)

▶ Wah kalian benar-benar akrab ya. Sejak kapan sih, hubungan seperti ini terjalin? Kalau Daisuke Han udah ngedukung mereka sejak lama ya.
Daisuke Han : Yep. Aku selalu nonton mereka manggung.
Ue-chan : Dulu, aku pernah datang ke live-nya ONE OK ROCK, nonton di lantai 2. Terus, kan ada cewek yang sepertinya fans gitu datang ke aku dan mungkin nganggep aku staff jadi dia bilang gini ke aku, "Maaf, aku ingin memberikan hadiah pada Taka"
Semua : *spontan tertawa*
Nao : Parah! Kena deh, lo!! (ngakak)

▶ Lalu apa yang kamu lakukan?
Ue-chan : Ya udah kubilang, "Aah...... maaf tapi aku nggak ngerti soal beginian"
Taka : Aku bener-bener minta maaf soal itu (ngakak)
Ryo-kun : Member ONE OK ROCK kan kalau di festival gitu selalu ngelihat Hormone manggung dari samping dan kemudian menyalami kami di backstage. Nah, kesan pertamaku adalah― saat aku baru ngobrol sama Taka, aku menangkap sorotan mata tajam dari sudut mataku. Terus pas ngerasa aneh gitu, yang aku lihat―
Daisuke Han & Nao : Toru!
Ryo-kun : Iya, Toru ngelihatin aku dengan mata melotot

▶ Tatapan mata Toru menghujam sekali ya (ngakak).
Toru : Padahal aku ngelihatinnya biasa aja kok. Aku baru fokus ngedengerin obrolan soalnya. Waktu itu kan aku belum pernah ngobrol sama sekali, jadi aku berpikir, "Ini nggak apa nih, nyalamin begini?". Bagi kami, kalian ini band yang terlalu cadas sehingga kamipun jadi gugup. Kami mengenal kalian sebelum kita tampil bareng untuk pertama kalinya; dampak dari melihat konser kalian tuh bener-bener mengena.
Tomoya : Aku juga, pertama kali pergi ke livehouse itu nonton konsernya Hormone. Aku nonton di livehouse deket rumah, tapi sejak saat itu aku langsung suka dan ngefans berat. Karena itulah aku seneng banget pas udah fix bisa manggung bareng kalian di Nagoya kemudian bisa barengan di after-party, rasanya jadi deket gitu. Seneng banget lah rasanya (ngakak)
Ryo-kun : Ooh, yang konser di Nagoya pas Oyaji Garare TOUR itu ya. Itu menyenangkan sekali loh.
Ryota : Di situlah aku berjuang untuk bisa ngobrol sama Ue-chan dan kamipun jadi akrab. Terus pas konser udah selesai, kami semakin blak-blakan di after-party
Ue-chan : Ujung-ujungnya, dua bocah rhythm section itu datang ke kamarku di hotel dan kami minum-minum sampai pagi.
Daisuke Han : Jarang-jarang lho, Ue-chan mau masukin orang ke kamarnya
Ryota : Maka dari itu... sejak manggung bareng di Nagoya itu aku jadi makin suka. Emang paling ampuh sih ya
Taka : Kami, adalah generasi yang mengagumi mereka. Membeli CD mereka seperti biasa, headbang tanpa henti di sisi panggung saat mereka bermain. Hormone adalah band yang konsernya paling digemari di angkatan kami. Karena kami selalu menjadi fans, nggak pernah kebayang bisa bisa sedekat ini sama mereka...... baru-baru ini sih, akhirnya kami bisa dibilang deket sama band yang sangat kami sukai dan menjadi lebih dari sekedar senior kami.
Daisuke Han : Dulu, Taka itu adalah orang pertama yang nelpon aku kalau Hormone ngerilis DVD. Saat itu kami belum mengenal satu sama lain dan dia bilang, "Aku nonton DVD kalian lho". Ditelpon begitu, rasanya seneng banget.
Taka : Aku nonton DVDnya barengan sama yang lain lho
Nao : Wah so sweet~ Menghemat uang jajan juga kan!
Daisuke Han : Bungkus, bungkus! Berapa aja bungkus deh!

▶(ngakak) Cukup sering muncul bareng di festival tahun ini, apakah kalian merasa seperti menyemarakkan musik rock dan festival bersama-sama dengan kedua band ini?
Nao : Walaupun dibilang kedua band, aku sih merasa, "Ini semua tentang ONE OK ROCK" (ngakak)
Daisuke Han : Mas-mas ONE OK ROCK (ngakak). Nah kan, kita tukeran posisi sama kalian
Taka : Udah deh, serius! Ini bisa berdampak cukup serius karena bakalan jadi tulisan lho!
Nao : Ya tapi kita kan beneran segan. Habis, setiap kali ONE OK ROCK mulai main, seisi backstage langsung keluar nontonin kalian.
Taka : Jangan becanda deh. Serius. Bisa main bareng kalian aja kami udah seneng banget. Itu saja udah cukup.

▶ Terus kalian main bareng lagi kan ya? Kalau nggak salah di hari pertama tour-nya Hormone yang di Hachioji MATCH VOX kan?
Daisuke Han : Iya, akhirnya kesampaian juga.
Taka : Selama kurang lebih 2 tahun ini jadwal kami padat banget, jadi pas diminta untuk tampil bareng sama band lain pun kami nggak bisa dengan seenaknya jawab, "Ayok deh!". Tapi kalau Hormone sih jelas kami bakal mengiyakan. Cuma Hormone lho, yang bisa langsung kami sanggupi dengan cepat.
Ryo-kun : Yang pas di Nagoya kemarin juga kalian langsung bergegas datang dari Taiwan, kan ya
Daisuke Han : Ho oh, ho oh. Dengan jadwal sepadat itu, kalian menyempatkan untuk datang. Kalian mau datang ke Hachioji, rumah kami yang (venue-nya) kapasitas penontonnya sedikit dan panas menyengat bak neraka saking sempitnya.

Saking panasnya sampai rasanya bakalan turun tonkotsu maupun tetesan air hangat-hangat dari atas, gitu ya*―

Daisuke Han: Nggak, nggak separah itu juga, 'kali! Nggak ada AC rusak juga. Nggak segitunya kok ―(tanpa ekspresi)
Taka : Ah yang bener? (ngakak)

▶ Tapi serius ya, parah banget itu tempat.
Taka : Nggak apa, kami seneng kok udah diajakin manggung di kampung halamannya Hormone. Karena itulah kami sangat ingin datang dengan penuh semangat.

▶ Sebagai pihak yang mengundang, gimana perasaan kalian bisa mengajak ONE OK ROCK?
Nao : Pas manggung bareng di Nagoya, sambil menyaksikan mereka dari sisi panggung aku mikir, "Nggak ada kesempatan semilipun (buat Hormone) untuk menang (lawan mereka)" dan juga, "Kita nggak bisa dihabisi di Hachioji, rumah kita sendiri!" (ngakak)
Taka : Serem ah, dihabisi (ngakak)
Nao : Tapi jujur aja, mengajak ONE OK ROCK ke Hachioji itu menaikkan pasaran kami. Yang terakhir kali begitu sih sudah lama sejak mengajak ELLEGARDEN!

▶ Kalau gitu, besok konser bareng lagi, sampai pagi di kamar Ue-chan lagi.
Daisuke Han : Ngomong-ngomong, untuk yang selanjutnya kita after-party-nya di rumah Ue-chan aja yuk (ngakak)
Ue-chan :…………(senyum kecut)

▶ Yang terakhir nih, musim festival kan akan segera berakhir, jadi aku ingin sedikit mereview musim panas kali ini. Bagaimana ONE OK ROCK, album "JinseixKimi=" kalian yang rilis menyambut musim panas?
Taka : Perasaan dimana pada akhirnya bisa menikmati festival itu kerasa banget ya. Sebelumnya nggak pernah enjoy soalnya. Bisa bersantai, bisa menikmati festival itu sendiri, dan bahkan bisa meredam keinginan untuk main lagi dan lagi. Kalau dulu-dulu kami sedikit ngerasa gugup dan deg-degan, akhirnya sekarang kami bisa tampil menjadi diri kami sendiri. Bener-bener musim panas yang menyenangkan.
Toru : Iya, emang menyenangkan. Banyak senior yang bisa kami ajak ngobrol kayak gini, dan kamipun bisa melakukan apa yang nggak bisa kami lakukan sebelumnya. Musim panas tahun ini rasanya lebih menyenangkan.

▶ Kupikir ini juga menjadi musim panas yang penting bagi Hormone karena kalian merilis album setelah sekian lama nggak ngerilis apapun.
Daisuke Han : Iya ya. Kami membawakan lagu baru dari album juga. O ya, kami kan bikin video klip "Koi no Sperma" yang gokilnya pas dengan keinginan kami. Nah ketika ngeliat langsung segitu banyak penonton menirukan kegokilan itu, rasa senangnya nggak bisa diungkapin pake kata-kata deh
Nao : Selain itu, kebahagiaan itu juga kerasa pas para senior termasuk Tokyo Ska Paradise pada bilang ke kami, "Eh album barunya bagus banget loh". (ngomong ke OOR) Tapi, band kaya' kalian kan udah keren banget, jadi kalian nggak usah terlalu ngoyo deh. Biar kami aja yang berjuang sekuat tenaga. Fufufufufufufu
Taka : Yee, nanti kita kalah dong sama kalian (ngakak)
Nao : Tapi memang musim panas ini adalah saat kami harus berjuang dengan keras.
Ryo-kun : Cuman gini ya, aku dari awal mikir bahwa festival kaya di musim panas gini nggak terlalu klop sama musik rock―jadi ada kalanya aku ngeluh sendiri "duh, aku nggak mau tampil di festival" tapi paling niat buat ngikutin meeting-nya Hormone sampai pagi
Semuanya : Hahahahaha!
Ryo-kun : Kalau di festival kan karena di ruang terbuka, kerasnya suara kan jadi terbatas. Sedangkan musik rock itu menurutku ya sebaiknya dimainkan dengan volume yang lebih menggelegar. Maka dari itu aku pribadi lebih suka main di livehouse, tapi aku bersyukur kok, sudah diundang ke festival. Dan karena sudah diperbolehkan tampil jadinya aku ingin menikmatinya pas manggung. Nah, hari ini sudah mengubah cara pandangku itu dan mengajarkanku banyak hal.

▶ Hari ini pun jadi konser yang sungguh tak terduga ya.
Ryo-kun : Kalau nggak gitu, egoku bakalan capek sendiri juga sih. Tapi kalau pada akhirnya aku mau blak-blakan dan mengeluh ke member yang lain, "Ini kalau suaranya nggak bisa lebih keras lagi, aku nggak mau manggung di festival!", paling cuma bakalan ditendang dan dikeroyok sama mereka (ngakak). Terus endingnya kami nggak bisa muncul lagi dimanapun dan nggak ada yang mau disama-samain dengan Hormone (ngakak).

Note :
*guyonan dari interviewer, Om Shikano. Jadi maksudnya, saking panas dan sempitnya itu livehouse, kan sampai berminyak gitu tuh tubuh orang-orang di situ. Saking berminyak dan panasnya seolah-olah venue itu bisa membuat mereka menjadi pork bones soup (tonkotsu = pork bones )
Jujur deh, line itu, dan beberapa line selanjutnya, serta beberapa bagian, emang aku nggak terlalu nangkap. Jadi maaf kalau ada salah-salah terjemahan ya :D
Oya, maaf juga kalau tata bahasanya masih agak aneh, nanti aku benerin lagi deh ^^;
Aisssh sampai lupa kan >< Credit gambar dan scan-an majalah ke Ai-chan/23-chan Yang bahasa Inggrisnya entaraaaan kalau udah mood :p

Rabu, 05 Maret 2014

Setelah Sekian Lama

Wherever you go, whatever you do, I wish I could follow you down
Dessy di sini.

Udah lama ya, nggak nge-update di sini. Banyak blog yang diurus sih. Jadi bingung kan mau nge-updatenya gimana.(。・_・。)

Tapi berhubung suka galau sama bahasa Inggris setiap kali nerjemahin, ada baiknya setiap nerjemahin, artikel diterjemahin ke bahasa Indonesia dulu aja kali ya. Dengan begitu kan ni page ikut kebagian peran juga, nampung artikel yang belum jadi (・∀・)
Kayak yang barusan. Ngomongin gears sih asik-asik aja, asal ngerti. Lha kalau nggak paham ya gitu deh, jadi males dan lama banget nerjemahinnya -_-

Ohiya, setelah sekian lama nggak muncul di sini, ada banyak hal terjadi.
Mulai dari kesampaian nonton konser, sampai ngerasa lebih deket secara personal ke Tomoya.
Dari dulu juga ngerasa lebih deket sih :p ←Iih siapanya coba
Aku memang fans yang buruk ya (´・_・`) Tapi aku mungkin memang bukan fans Tomoya.

Karena gimana juga, aku ngerasain yang lebih dari itu. Lebih seneng, lebih sedih, lebih tenang, lebih sakit, lebih galau, lebih damai, lebih bahagia...all of those feelings thanks to this guy ↓

No no no, bukan yang baju strip biru-item. -_- Jamil makes me feel nothing but jealous XD

Dan udah beberapa hari ini nggak bisa nahan airmata kalau ngelihat wajah dia. Kangeeen banget rasanya. Pas nulis ini, pas ngedit ni gambar aja udah ditahan-tahan sebelum mengganggu orang serumah. Makanya aku jadi agak ogah nge-update Tumblr. Air mata bisa kering cuma gara-gara ngeliat dan ngedit gambar ni cowok hebat yang bisa mengaduk-aduk perasaanku bak tukang bakso (apaan coba).

Mungkin karena dia kelamaan di negeri orang, 'kali ya. Aku nggak ngerti sih dia bolak balik apa enggak. Tapi yang jelas aku kangen, pengen dia cepet-cepet balik ke Jepang. Lebih tenang kalau tau dia di rumahnya sendiri :(
Dan aku nggak suka dia kelamaan di Amrik :/ Nggak peduli dia jadi dapet cewek di sana sampai jadian apa nggak, aku hanya nggak tenang dia di sana.

Yaah.. semoga dia baik-baik aja. Dan bisa jaga diri dan hatinya sendiri. Percaya deh... aku percaya kok sama Tomoya :) *peluk Tomoya dari jauh*

I should stop before everything's out of my reach and goes too personal ^^
Next translation hopefully this weekend, CD&DL Data 2010.
See ya ^^)/

Pahami "JinseixBoku=! Kombinasi Spesial Perlengkapan Rekaman Pilihan Member


Taka [Vocal] | "Mood" x "Image Vokalis"=

―  Kamu kan tadi bilang bahwa kamu nggak terpaku sama mic dan semacamnya, tapi apa sih yang jadi perhatian kamu mengenai caramu bernyanyi?
Taka : Pada dasarnya sih aku bernyanyi sesuai dengan lagunya. Ketika bikin lagu, aku jarang membayangkan diriku sedang menyanyikannya. Aku membuat lagu sembari berpikir bahwa keren juga kalau laguku dinyanyikan orang, yang akan dinyanyikan dengan cara dia sendiri walaupun tentu ada sedikit banyak style-ku di lagu tersebut. Berdasarkan image semacam itu pun aku menentukan nuansanya secara detail. Aku sih nggak terlalu mengekspresikan diriku sendiri. Selanjutnya, ya mood lah (ngakak). Seperti bermain gitar, ada kalanya saat pertama kali mainnya nggak bertenaga, tapi kemudian bisa melakukan sebaik mungkin. Vokal juga sama aja. Walaupun pada hari tertentu kondisi tubuh mengalami perubahan, ada saatnya dimana kita bisa mendapatkan suara terbaik setelah bernyanyi beberapa kali. Jadi walaupun pada awalnya kita nyanyinya jelek, ada saatnya kita bisa bernyanyi dengan baik. Perasaan di saat-saat seperti itulah yang kumaksud dengan mood.

― Bukankah cara bernyanyimu sudah berubah? Maksudku penggunaan high tonemu bahkan berbeda.
Taka :
Wah, anda memperhatikan sekali (ngakak). Tapi aku sendiri malah nggak ngerti tuh (ngakak). Mungkin karena aku sudah merasa ingin menyanyikan lagu-lagu dalam album dengan cara seperti itu, 'kali ya. Selain itu, aku hanya ingin menunjukkan apa yang aku punya. Sebelumnya, aku pernah sih dengan sengaja nyanyi sampai suaraku serak demi menyesuaikan dengan instrumen, tapi aku udah berhenti bernyanyi dengan cara seperti itu sejak Deeper Deeper, sehingga caraku mengekspresikan lagu dengan mengekspresikan diri sendiri pun ikut berubah.

Toru [Guitar] | "Main guitar" x "Emosi"=

― Kombinasi dari Toru apa nih?
Toru : Misalnya di solo partnya 69, kombinasiku adalah main guitarku, Les Paul putih dan... semangat yang kubilang tadi juga perlu sih, tapi yang kujadikan kombinasi adalah emosi pada waktu memainkannya. Aku memakai berbagai macam gitar pada saat rekaman. Tapi si Les Paul malah jarang aku mainkan. Memang di lagu seperti itu, suara yang hendak dicari bermacam-macam di setiap scenenya, sehingga aku harus memilih gitar yang paling pas. Karena solo part merupakan bagian yang tidak ditumpuk dengan suara lain, aku ingin memainkannya dengan gitar yang udah paling sering kugunakan dan mampu menghasilkan suara dan karakter yang aku banget. Karena itu, walaupun menggunakan berbagai macam gitar, aku hanya bisa mendapatkan apa yang kucari saat bertarung dengan gitar yang udah dewasa ini.

― Tadi kamu bilang kamu memakai sekitar 8 buah gitar buat rekaman kan? Nah, nambah gitar baru nggak nih?
Toru : Oh iya, nambah PRS McCarty sama Dragonfly ada 2, 3 buah lah.

― Dragonflymu banyak juga ya.
Toru : Aku bikin yang skala 666mm dengan model (Gibson ES) 335 itu pas jaman The Beginning, setelah itu aku bikin satu lagi yang bisa dibilang model Fender. Selain itu, kali ini aku juga nyewa Marlone satu buah. Walaupun aku nggak suka karena bentuknya terlalu panjang, ni gitar juara karena pitch-nya yang tetep stabil saat tuning diturunkan.
Main guitar-nya Toru, Gibson Les Paul Custom buatan tahun 1989, digunakan sejak dibeli tahun 2010. Dia menggunakan berbagai macam gitar untuk rekaman, namun inilah instrumen yang paling ia andalkan terutama pada saat yang dibutuhkan.
Dua gitar dragonfly dimainkan dengan tuning berbeda (gambar kiri dan tengah) dan PRS McCarty dilengkapi Tremolo (gambar kanan) yang terutama digunakan untuk membuat backing track, Fender Jazzmaster dll; kesemuanya digunakan sesuai dengan imej dan suasana lagu.

Ryota [Bass] | "bass 4 senar dan 5 senar" x "pick"=

― Di antara semua peralatan yang kamu pakai pada rekaman kali ini, apa yang menurutmu sangat berkesan?
Ryota : Aku sih pick ya. Aku memakai Tortex Standard-nya Jim Dunlop yang tipe teardrop.

― Kenapa kamu milih pick ini?
Ryota : Sebelumnya aku udah coba berbagai macam pick sih, tapi cuma pick satu ini yang nggak terlalu keras, nggak terlalu lunak juga sehingga kupikir pas dimainin jadi sesuai aja sama aku.

― Kalau gitu, apa yang kamu kombinasikan dengan pick ini?
Ryota : Bass Warwick. Untuk menyesuaikan dengan rekaman album kali ini, aku membeli Streamer Stage I yang senar 4 sama 5 masing-masing satu buah. Karena aku bisa menciptakan suara bass yang lembut tapi kuat, berat dan jernih yang aku inginkan, aku pikir kombinasi bass dan pick pada album kali ini benar-benar keren.

― Apakah kamu bermain dengan pick pada semua lagu?
Ryota : Iya, sebelumnya kan ada banyak lagu yang aku mainkan dengan petikan jari, tapi sejak sekitar album sebelumnya "Zankyou Reference", lagu yang kumainkan dengan menggunakan pick pun semakin banyak, dan untuk kali ini hampir semua lagu.... Kecuali di Be the Light sama Juvenile, aku bermain menggunakan pick. Ketika bermain menggunakan jari, emang suaranya jadi melemah sih. Sedangkan kalau bermain dengan pick itu nggak bertumpuk sama suara yang lain, dan kurasa sih emang cara ini yang lebih sesuai untuk musik kami.

― Lah tadi bukannya kamu bilang kalau kamu nggak jago main pakai pick? (ngakak)
Ryota : Bahkan sampai sekarang pun masih belum mahir kok (ngakak) tapi aku berlatih dengan keras demi menghadapi rekaman kali ini, sehingga lama kelamaan perasaan nggak bisa tadi pun teratasi. Sekarang sih aku mikir bahwa bermain menggunakan pick itu menyenangkan. Kurasa rekaman kali ini membuatku berkembang dalam hal tersebut.

―Tapi kalau soal suara yang seperti tertekan belum teratasi ya.
Ryota : Bener juga ya. Aku selalu mengutamakan suara yang kuhasilkan, tapi karena tugasku adalah mendukung musik suatu band, jadinya malah suka menghasilkan suara yang seperti tertekan begitu. Walaupun begitu, aku jelas ingin menghasilkan suara bagus yang kuinginkan dan mungkin kemampuanku saja yang masih sangat kurang... aku harus berlatih lebih keras lagi.
Tortex Standard-nya Jim Dunlop milik Ryota, digunakan pada rekaman kali ini. Ketebalannya adalah 0.88mm.
Warwick Streamer Stage I baru yang diguanakan pada rekaman kali ini. Yang 4 senar diinstal pickup tipe PJ sedangkan yang 5 senar diinstal pickup aktif tipe humbucker; keduanya khusus bekerja pada frekuensi rendah dan menghasilkan suara persisten yang khas. Mengkombinasikan instrumen dan pick di atas, Ryota menghasilkan "suara sempurna untuk ONE OK ROCK"

Tomoya [Drums] | "Personal drumset" x "Signature Stick" =

― Apakah ada kombinasi instrumen yang spesifik pada rekaman kali ini?
Tomoya : Kalau aku sih, pada dasarnya aku selalu memakai drumset yang sama, tapi aku membuat stick modelku sendiri lho. Setelah mendiskusikan beberapa kali, baik tentang kepadatan dan besarnya tip maupun panjang dan ketebalan stick,  intinya aku membuatnya dengan sangat spesifik, stick ini menjadi satu karya yang benar-benar memuaskan. Beneran deh, karena stick ini pas banget buatku, pada rekaman kali ini pun aku selalu menggunakannya untuk bermain drum. Karena itu, kalau buatku sih kombinasi personal drumset sama custom drumstick ya. Selain itu, tempat rekaman kali ini bener-bener luas. Walaupun aku cuma mukul seperti biasa aja, gemanya terdengar beda banget, sehingga aku bermain dengan perasaan yang sangat nyaman. Kupikir lingkungan berpengaruh besar terhadap kenyamanan dalam bermain drum.

― Jadi, pada peralatanmu pun, ada batasan yang kamu buat berdasarkan genggaman tanganmu dan caramu memukul?
Tomoya : Bener banget. Pas bikin stick itu aku mencoba melakukan banyak hal, sehingga aku pun bisa memahami bahwa seperti panjang stick yang berbeda sedikit saja akan menghasilkan suara yang perbedaannya cukup signifikan. Dengan stick personalku yang sekarang ini, aku mampu menghasilkan suara yang paling ingin aku hasilkan. Beneran deh, aku seneng bisa buat ini.
Signature stick-nya Tomoya. Dibuat dari kayu hickory dengan bending yang pas. Dengan panjang 5mm lebih panjang dan diameter 0.11mm lebih kecil dari W-55F yang selalu dia gunakan sebelumnya, membuat ukurannya lebih sesuai dengan genggaman dan style Tomoya. Yang tak kalah menarik adalah ujung teardropnya dirancang lebih besar dari biasanya sehingga bisa menghasilkan suara yang destruktif.
sumber : Majalah GiGS April 2013; di-scan oleh elsiechapman
Template developed by Confluent Forms LLC